Kau
tahu hal apa yang paling dibencinya di dunia ini?
-
Jatuh
c i n t a
-
Namanya
Sheina. Gadis berusia hampir seperempat abad. Menghabiskan setiap khayalannya
dengan imajinasi cinta yang sejati. Berkali-kali mempertaruhkan hatinya demi
menggapai mimpi memiliki cinta sejati. Bodoh!
-
Setahun
lalu nyaris saja hidupnya akan berakhir hanya karena seorang lelaki penjual
rayuan. Bisa bisanya Sheina terjebak pada kebodohan yang sekian kali. Ah, bosan
sekali bila aku menuliskan kisah tentangnya yang melulu dengan pengejaran
cinta.
-
“Aku
jatuh cinta. Aku melihat hatinya ada dimana mana. Di saku bajuku. Dalam laci
kerjaku. Lemari pakaianku. Setiap langkahku. Semua ada dia. S e m u a a d a d i a.”
-
“Hei
Sheina,” sapa gerimis yang tak sengaja turun sore kemarin.
-
Gerimis
serupa teman sekolahnya. Tempat berbagi meski belum mencapai posisi sahabat,
gerimis bisa dipercaya menyimpan tiap cerita yang dituturkan gadis itu. Maka wajar
saja bila gerimis sesekali mengingatkan Sheina.
-
“Coba
baca berita tentang perekonomian negerimu. Nilai tukar rupiah terhadap dolar
sudah melebihi lima belas ribu. Sebagian kota di negerimu belum lagi terguyur
hujan. Banyak kesenjangan yang tampak terlihat namun juga tak pantas hanya
dibahas dalam sebaris kata-kata. Jadilah yang terhebat bagi hidupmu sendiri. Berjuanglah.
Ingat kata temanmu. Kau harus menjadi wanita hebat untuk bersanding dengan
sosok berkualitas.”
-
Sheina
tertegun. Harusnya gerimis tak perlu menamparnya dengan fakta yang terjadi di
negeri ini. Memang ada banyak hal yang perlu dibenahi. Bukan Sheina bila tak
menitipkan pesan pada yang dicintainya.
-
Datanglah sebelum
enam purnama yang kujanjikan. Aku masih menunggumu sama seperti ketika mengakui
bahwa diri ini telah merindukanmu sejak perpisahan kedua.
ZT,
01/10/2015
*)
sumber gambar: google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih sudah berkunjung. Sila tinggalkan komentar yaaa :)