Rabu, 16 September 2015

Apalah-Apalah



Tengah asik self editing tulisan, eh tetangga datang mau curhat dengan emak. Nguping ceritanya? Gak mesti, wong rumah kami yang sederhana hanya bersekat dinding papan sudah pasti mendengar pembicaraan mereka.

Sedihnya cerita si Ibu. Malam mendapat kabar telah dipecat karena sudah lama gak masuk kerja bersebab mengurus orangtuanya yang sakit. Menangis dan tersedu sedan. Kasihan sekali dengan Ibu ini, belum pernah kulihat dia bahagia dalam kehidupan rumah tangganya.

Suaminya pergi dan menikah lagi, sementara dia diabaikan dengan kehidupan yang prihatin. Hidup memang semakin sulit. Entah kapan bahagia itu dirasakannya.

Berbicara soal pekerjaan, tadi siang pun rekan sekantor juga menyampaikan berita kalau ada orang yang ingin bekerja di kantor tempatku mengais rezeki. Mereka pikir gaji yang diperoleh cukup besar sementara aku terlihat santai tanpa berpanasan.

Kalau dipikir jaman yang serba sulit saat ini, cukup disukurin karena aku tidak terlihat nganggur di rumah. Meski gaji kecil namun status social sudah kudapati. Entahlah. Mimpi menjadi ibu rumah tangga masih saja kuat dibenakku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih sudah berkunjung. Sila tinggalkan komentar yaaa :)